Selasa, 05 Juni 2018

Wahai Penuntut Ilmu, Inilah Hadiahmu

Bismillahirrahmanirrahim.

Wahai para penuntut ilmu, dimanapun kalian berada, bergembiralah, tersenyumlah dan bersyukurlah kepada Allah jalla jalaaluh, kenapa? Dan untuk apa? Mengapa kita harus demikian? Sebab, kalian adalah orang-orang pilihan Allah, orang-orang yang Allah pilihkan dan Allah kehendaki pada dirinya kebaikan, tidak kah kita merenungi huru-hara akhir zaman ini? Tidak kah kita menghitung seberapa banyak, seberapa besar makhluk-makhluk Allah di muka bumi ini? Namun dari banyaknya jumlah mereka hanya kurang dari separuhnya Allah pilihkan hamba-hamba yang akan mengabdikan diri-diri mereka hanya untuk jalan Allah, jalan yang lurus, jalan yang hanya dapat ditempuh dengan Ilmu, Qaalallah wa Qaala Rasuluh wa Qaala Salafus Sholih. Perkataan Allah, Al-Quran, perkataan Rasulullah, Al-Hadits dan perkataan para orang-orang sholih terdahulu dari kalangan para sahabat dan tabi'in dan para pengikutnya.

Ditengah-tengah hiruk-pikuk dunia, manusia disibukkan dengan segala urusan duniawi, bahkan na'udzubillah sampai ada yang rela meninggalkan shalat dan keluar dari agama Islam yang Allah ridhoi demi hanya setetes dunia yang tiada artinya bagi Allah. Dari sahabat yang mulia Sahl bin Sa'ad as-Saa'idi bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

لو كانتِ الدُّنيا تعدلُ عندَ اللهِ جناحَ بعوضةٍ ما سقى كافرًا منها شربةَ ماءٍ

"Jikalau dunia ini setara dengan sayap nyamuk saja disisi Allah, niscaya Allah tidak akan pernah memberikan setetes air pun pada orang kafir". [Shahih Tirmidzi: 2320, dishahihkan oleh Al-Albani]

Maksudnya adalah, dunia ini benar-benar tidak ada apa-apanya bagi Allah, sebab andaikata dunia ini ada apa-apanya bahkan walau hanya setara dengan sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan izinkan dan berikan orang-orang yang telah kufur kepada-Nya seteguk air, kenapa? Karena orang kafir itu tidak pantas mendapatkan apa-apa dari Allah jika dunia ini ada artinya disisi Allah meskipun sebesar sayap nyamuk. Itu artinya betapa hinanya, rendahnya dunia ini bagi Allah 'azza wajalla. Dan lihat betapa agungnya surga Allah sampai orang kafir di haramkan untuk meminum air darinya.

Itulah kenapa kami katakan kepada saudara-saudara kami penuntut ilmu untuk terus-menerus bersyukur kepada Allah, sebab kita adalah orang-orang terpilih dan terkecualikan dari para pengekor dunia ini.

PENUNTUT ILMU, KAU TERHINDAR DARI LAKNAT ALLAH

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ألا إنَّ الدنيا ملعونةٌملعونٌ ما فيها، إلا ذكرُ اللهِ وما والاهُ، وعالمٌ، أو متعلمٌ

"Ketahuilah bahwa dunia ini terlaknat, terlaknat seluruh apa yang ada di dalamnya, kecuali Dzikir kepada Allah, para wali-wali Allah, orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu". [Sunan Tirmidzi:2322, hasan ghorib]

Dan makna laknat terbagi menjadi dua; pertama, Laknat yang berasal dari Allah maka artinya adalah jauhnya seorang hamba dari rahmat Allah. Kedua, Laknat yang berasal dari manusia artinya adalah doa keburukan dari manusia untuk orang tersebut. Dan kedua makna ini sama-sama buruk bagi seseorang yang terkena laknat tersebut kita memohon perlindungan kepada Allah dari segala macam laknat.

Itu artinya seluruh makhluk yang berkecimpung dan tenggelam dalam perkara dan urusan dunia sampai lupa akan akhirat, maka dia telah masuk kedalam golongan yang mendapatkan laknat di dunia ini, dan mereka adalah orang-orang yang jauh dari rahmat Allah 'azza wa jalla. Allah ta'ala berfirman :

(وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ)

"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik". [Al-Ahqaf : 20]

PENUNTUT ILMU, KAU ADALAH PEWARIS PARA NABI

Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :

و إنَّالعلماءَ ورثةُ الأنبياءِ، إنَّ الأنبياءَ لم يُورِّثوا دينارًا ولا درهمًا، إنما ورَّثوا العلمَ، فمن أخذه أخذ بحظٍّ وافرٍ

"Dan para ulama adalah para pewaris nya para Nabi, karena para Nabi tidaklah mewarisi Dinar tidak juga Dirham, namun yang mereka warisi adalah Ilmu, maka siapa saja yang mengambil warisan itu sungguh dia telah mengambil bagian yang cukup banyak". [Abu Dawud: 3641, hasan lighairih, Shahih Targhib Al-Albani: 70]

Hanya kalian lah orang-orang terpilih wahai para penuntut ilmu yang berhak mendapatkan warisan yang suci nan mulia itu.

PENUNTUT ILMU, DERAJATMU AKAN TERUS DIANGKAT OLEH ALLAH

Sudah bukan hal asing lagi dengan ayat Allah yang satu ini, firman Allah yang tidak ada dustanya, Kalamullah yang yang 1 miliar persen kebenaran, ketika Allah berfirman :

(ُيَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ)

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". [Al-Mujadalah : 11]

PENUNTUT ILMU, KAU AKAN SELALU DIMOHONKAN AMPUNAN

Dari Anas bin Malik dan dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :

صاحِبُ العِلمِ يَستغفرُ له كلُّ شيءٍ، حتى الحوتُ في البحرِ

"Pemilik Ilmu itu akan selalu di mohonkan ampunan untuknya oleh siapapun, bahkan sampai ikan paus yang ada di dalam lautan". [Shahihil Jaami' Al-Albani : 3753, Shahih]

PENUNTUT ILMU, KAU ADALAH WASIAT RASULULLAH shalallahu 'alaihi wasallam

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :

سيأتيكُم أقوامٌ يطلبونَ العِلمَ فإذا رأيتُموهم فقولوا لَهُم مَرحبا بوصيَّةِ رسولِ اللَّهِ ﷺ واقْنوهُم قلتُ للحَكَمِ ما اقْنوهُم قالَ علِّموهُم

"Akan datang kepada kalian para kaum penuntut ilmu, maka jika kalian melihat mereka ucapkan lah : "marhaban biwasiyyati rasulillah" (selamat datang kepada para wasitnya Rasulullah), dan peliharalah mereka, aku bertanya (perowi hadits,Muhammad bin Al-Harits) kepada al-hakam (bin 'abdah) apa maksudnya"peliharlah mereka?" Dia berkata: maksudnya adalah ajarilah mereka". [Shahih Ibnu Majah : 203, hasan]

Dan masih sangat banyak lagi hadiah untuk kalian wahai saudaraku penuntut ilmu, ini hanya sebagian kecil dari kabar gembira yang Allah dan Rasul-nya berikan untuk kalian, untuk itu teruslah bersemangat dan jangan menyerah juga putus asa, jangan kalian ambil perkataan perkataan orang-orang yang hatinya telah ditutupi oleh dunia ini, jadilah abnaaul akhirah (para anak-anak akhirat) dan jangan menjadi abnaaud dunyaa (para anak-anak dunia).

Wasallahu 'ala nabiyina Muhammad wa 'ala aalihi wa sohbihi wasallam.
Wallahu ta'ala a'lam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar